Dalam dunia bisnis yang serba cepat, terutama bagi para pengusaha ritel, perusahaan percetakan, dan organisasi besar seperti lembaga pemerintah, pemahaman yang tepat tentang produk adalah kunci untuk efisiensi dan penghematan biaya. Salah satu produk yang sering digunakan adalah kertas Continuous Form. Namun, masih banyak pengguna yang bingung dengan istilah “print” dan “set” saat melakukan pemesanan. Kebingungan ini bisa berujung pada kesalahan jumlah atau spesifikasi produk yang dibeli. Artikel ini akan membahas perbedaan antara print dan set dalam kertas continuous form, serta bagaimana memahami keduanya bisa menghindarkan Anda dari salah order.
Apa Itu Print dalam Kertas Continuous Form?
Istilah “print” mengacu pada jumlah total lembar fisik dalam satu box. Jumlah ini tidak memperhitungkan berapa banyak ply atau lapisan dalam setiap set, yang dihitung hanyalah total lembar kertasnya.
Misalnya, jika Anda membeli continuous form 1 ply sebanyak 2.000 lembar, maka jumlah print-nya adalah 2.000. Namun, jika membeli 2 ply sebanyak 1.000 set, jumlah print-nya juga tetap 2.000 karena ada dua lembar per set. Jadi, “print” adalah ukuran kuantitatif seluruh lembar yang tersedia di box, tanpa memandang jenis atau warna.
Apa yang Dimaksud dengan Set dan Ply?
Berbeda dari print, “set” mengacu pada satu unit dokumen berlapis (ply). Umumnya digunakan dalam dokumen yang membutuhkan salinan otomatis, seperti faktur dan surat jalan, satu set bisa terdiri dari beberapa ply, misalnya 2 hingga 5 ply.
Contoh: jika Anda membeli 1 box dengan 500 set 4 ply, maka setiap set terdiri dari 4 lembar berwarna berbeda (misalnya: putih, kuning, merah, biru). Maka total lembar dalam box tersebut adalah 2.000 lembar (print).
Ketika roll kertas diletakkan berdiri (seperti posisi saat dicetak di mesin EDC), maka lebar kertas adalah bagian vertikal atau “tinggi” roll tersebut. Misalnya, roll 57 mm akan terlihat setinggi 57 mm saat berdiri di dudukan printer. Memahami bahwa lebar = tinggi akan memudahkan Anda saat memilih produk yang sesuai dan menghindari miskomunikasi dengan supplier.